Nah, kamu yang pakai baju coklat penasaran ya? hehe :D
Nice,
begini sob, saya sendiri juga masih bingung. Kenapa saya dipanggil kudo sama teman-teman. Atau ada diantara teman-teman saya yang mau jelasin sama sobat Kudo Itam Blog (Dotam), kenapa saya dipanggil kudo? Gak ada yang mau? Pelit banget.. :(
Kalau gak ada yaudah biar saya coba jelasin deh sambil mengingat kembali perstiwa kelahiran kata 'kudo'.
Good,
Sobat Dotam (nama fans untuk Kudo Itam), nama kudo ini lahir saat saya duduk dibangku kelas XI SMA, ya lebih kurang setahun yang lalu. Awalnya ada rekan saya yang bernama.... -Aduh saya lupa siapa orangnya-. Yang pastinya dia adalah sahabat di kelas saya yang gemar sekali menyebutkan "kudo.. kudo..".
Sebenarnya istilah itu bukan ditujukan kepada saya. Karena saya bukan makhluk yang memiliki hidung pesek dan berjari dua seperti Kudo. Saya memang memiliki ekor, tetapi bukan dibelakang. Melainkan di..... :D
![]() |
Ini dia Icon kebanggaan saya |
Kata itu hanya muncul apa bila dia tertarik melihat seseorang yang lucu dan bertingkah yang aneh dan unik menurutnya. Dan dengan refleksnya mulutnya langsung berkata 'kudo'. Sayang, saya belum dapat gambaran persis siapa teman yang saya maksud itu. Ntah di manapun dia berada sekarang saya mendoakan semoga Allah senantiasa melindungi dan memberkatinya. Aamiin.
Kata itu ibarat suntikan yang menginjeksi pikiran saya dan teman-teman sekelas. Semenjak beliau sering menggunakan kata-kata itu, seolah-olah kata itu menjadi populer di kalangan anak-anak Kelas XI IPA 1. Virus 'kudo' kini menjalar ke setiap penghuni kelas. Bahkan teman saya yang terkenal pendiam, sekarang sudah mulai bisa berbicara mengucapkan 'kudo'. Mungkin itulah kata yang hanya bisa dia ucapkan. Itulah hebatnya virus 'kudo'. Melebihi AIDS dan virus TOMCAT..!
Saya juga belum mengerti dari mana dia mengutip kata-kata itu. Dan saya rasa cukup unik dan punya ciri khas. Nah, mulai hari itu kata-kata itu menjadi icon yang sangat kental dan menjadi cukup khas di kelas saya. Berhubung saya orangnya cukup hyperaktif dan idiot, kata "kudo" sering menghujam dan kini mewarnai hari-hari saya. Karena istilah kerennya 'no days without say KUDO to me'. Awalnya sih saya cukup geram dan kontra kenapa harus saya yang dipanggil kudo. Apa dosa saya? Kesalahan apa yang telah saya perbuat hingga kalian kini menyematkan istilah itu pada diri ku? Hiks.. Hiks.. Sungguh tragis dan ironis. Itulah kekejaman di kelas kami. Yang mencabik-cabik harga diri saya. (Lumayan dramatis)
Q: Apa kudo itu sama dengan kuda?
A: Yups, KUDO = KUDA
Q: Trus kenapa 'kudo'? Kenapa tidak 'kuda' saja? Apa ada bedanya?
A: Hmm.. Jadi begini biar saya jelaskan. Di daerah tempat saya tinggal (kota Tanjungbalai), setiap kata yang berakhiran dengan huruf A, lazim diganti dengan huruf O. Contohnya: Apa=Apo, Siapa=Siapo, Iya=Iyo. Cukup unik kan? Nah makanya kudo itu tidak lain dan tidak bukan adalah kuda.
Sebenarnya tidak ada filosofi khusus tentang sebutan kudo yang menyemat di diri saya saat ini. Hanya saja saya berfikirnya seperti ini. Kuda itu kan hewan yang cukup tangguh, kuat, pekerja keras, kencang, dan bermanfaat bagi orang banyak. Itu sebabnya semenjak saya menarik sisi positif dari KUDO, saya tidak geram lagi. Malah kini saya berterimakasih dan bangga dapat julukan keren seperti itu. Terimakasih buat sahabat saya yang telah memberikan gelar kehormatan tersebut kepada saya. :) Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya.
Aamiin.
Namun satu yang wajib harus kalian ketahui:
Saya tidak boker sembarangan, seperti KUDO..!!!
:D
Oh ya, ada yang kelupaan Sobat Dotam. Kata ITAM. Kata itu diambil karena saya memiliki tekstur kulit yang berwarna lumayan hitam.
Jadi dapat ditarik sebuah defenisi bahwa KUDO ITAM adalah sebuah award atau gelar yang disematkan kepada seseorang yang telah berhasil membuat tertawa dan bahagia orang lain karena karakternya yang gokil dan idiot. Dan itu lah saya!
Doa kan semoga KUDO ITAM dapat terus berlari kencang lewat karya-karya nya yang menginspirasi banyak orang. Terimakasih :)
![]() | |
Ini KUDO.. |
![]() |
Dan Ini Saya.. (Wajah yang mengundang Kontroversi) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar